SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG di link SMP N I Mijen Demak untuk berbagi informasi tentang Kegiatan Akademik, Ekstrakurikuler, Alumni dan aktifitas lainnya di SMPN I Mijen, Demak, Jawa Tengah, Indonesia

Kamis, 15 Desember 2011

PENERIMAAN RAPORT DAN PERTEMUAN GURU/WALI KELAS DENGAN WALI MURID/ ORANGTUA MURID

Kapan sebetulnya waktu yang tepat bagi guru dan wali murid untuk membicarakan hasil studi siswa? Apa dan bagaimana membicarakannya? Tulisan ini merupakan pengalaman sebagai wali murid di Deerwood, Elementary School, Eagan, Minnesota, Amerika.
cuplikannya begini ;.......
        Pada Hari Rabu jam 7:00 malam (3/11) saya dan istri saya menghadiri pertemuan guru dan wali murid untuk anak kami yang duduk di kelas tiga dan lima SD. Pertemuan berlangsung terpisah. Sebelum saya ceritakan pengalaman ini, ada baiknya saya sampaikan sedikit tentang sistim pendidikan dasar di sini yang memakai sistem semester.

Sistem kwartal kemungkinan besar memiliki jadwal yang berbeda.
Sesudah menikmati musim panas, anak-anak masuk sekolah lagi pada awal September. Pada minggu ketiga bulan Oktober anak-anak menikmati dua hari (Kamis dan Jumat) libur musim gugur (fall break). Liburan akhir tahun berlangsung dari sebelum natal sampai tanggal 2 Januari.
Liburan musim semi (spring break) biasanya terjadi pada minggu ketiga bulan Maret selama seminggu. Liburan ini biasanya dipakai untuk pergi ke selatan untuk menikmati sinar matahari setelah beberapa bulan kedinginan. Kegiatan belajar mengajar pada musim semi berakhir pada pertengahan bulan Juni dan anak didik menikmati musim panas dengan berbagai program yang diminati.
Parent-Teacher Conference (Pertemuan Guru-Wali Murid) dijadwalkan dua kali per tahun pada awal November and pertengahan Maret masing-masing selama 15 sampai 30 menit. Jumlah murid per kelas di sekolah swasta antara 10-20 siswa. Untuk sekolah negeri jumlah siswa berkisar antara 20-30 per kelas. Untuk pertemuan Guru-Wali Murid ini, seorang guru kelas memerlukan waktu paling tidak dua hari kerja. Pada saat berlansungnya pertemuan ini, siswa diliburkan.
Untuk tingkat SD pertemuan dilakukan oleh guru kelas siswa yang bersangkutan. Untuk tingkat SMP pertemuan dilakukan dengan guru kelas dan bisa dilanjutkan dengan guru bidang studi tertentu. Pernah saya harus bertemu dengan guru matematika karena anak saya dianjurkan untuk tidak mengikuti program percepatan. Menurut saya dia mampu untuk tetap mengikuti program itu. Berdasarkan hasil studi berikutnya guru matematika itu memperbolehkan anak saya duduk di program percepatan.
Untuk tingkat SMA pertemuan guru dan wali murid tidak diwajibkan lagi. Sebagai gantinya, guru kelas menyediakan jam kantor pada pagi atau sore hari dan orangtua bisa membuat janji utk bertemu. Pertemuan ini dimaksudkan untuk membicarakan hal yang penting sehubungan dengan hasil studi anak didik.
        
        Topik pembicaraan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu, ‘the what’ dan ‘the how’. Kami diberi informasi tentang hasil kerja (the what) anak kami di bidang matematika, membaca, ejaan, dan menulis. Sebagian pembicaraan dipusatkan pada keberhasilan yang telah dicapai. Bagian kekurangan justru tidak ditekankan. Tetapi dengan menekankan pada keberhasilan, anak menjadi tersemangati walaupun guru dan orangtua wali tetap sadar akan adanya kekurangan.
Yang lebih menarik lagi, kedua ibu guru ini juga menunjukkan bagaimana (the how) anak didik berkembang dalam penalarannya dengan memperlihatkan berkas-berkas pekerjaan anak. Sebagian dari berkas ini malah boleh dibawa pulang.
Perkembangan tingkah laku murid juga dibahas dalam pertemuan ini termasuk kemampuan mendengarkan, bergaul dengan anak lain, sopan-santun, dan kepatuhan. Sebelum pertemuan guru dan wali murid, siswa diberi daftar isian untuk menilai diri sendiri dalam bidang: tingkah laku/kebiasaan, penggunaan waktu untuk menyelesaikan tugas, dan hasil pekerjaan rumah. Hasil penilaian ini kemudian dibandingkan dengan penilaian yang dilakukan oleh guru terhadap anak tersebut. Kalau ada perbedaan yang penting dibicarakan dengan orangtua wali.

         Setelah pertemuan, orangtua dan anak didik dianjurkan untuk datang ke perpustakaan sekolah. Perwakilan dari toko buku datang ke sekolah untuk menjual buku-buku yang direkomendasikan oleh para guru. Sebagian hasil penjualan oleh toko buku itu disumbangkan bagi perpustakaan. Orangtua juga diminta kerelaannya untuk menyumbang $1 untuk perpustakaan waktu membayar buku.
Pertemuan guru dan wali murid pada musim gugur bisa dianggap sebagai laporan perkembangan. Pada musim semi, pertemuan ini sedikit berbeda. Selain berbicara tentang hasil studi, pertemuan di musim semi juga dimaksudkan untuk membuat perencanaan atau rekomendasi untuk tahun berikutnya.
Keterlibatan orangtua sangat menentukan keberhasilan anak didik. Untuk itu diperlukan adanya komunikasi yang berkesinambungan antara guru/sekolah dan orangtua murid. Dalam surat edaran elektronis bagi orangtua murid edisi bulan November, 2011 dikatakan:
“Communication between home and school is so important in helping establish successful learning and teachers at Deerwood have been working hard to provide parents with the most accurate information about their child’s education. Research has shown that when parents and teachers work together, children experience greater academic success. Parent-teacher conferences are one important way that we can strengthen that partnership. We look forward to visiting with you on November 2 & 3.”

“Komunikasi antara rumah dan sekolah begitu penting untuk membantu mewujudkan pembelajaran yang berhasil dan para guru di Deerwood telah bekerja keras untuk memberikan informasi yang tepat kepada wali murid tentang pendidikan anak mereka. Hasil penelitian menunjukkan kalau wali murid dan para guru bekerja sama, anak didik akan mengalami keberhasilan akademis yang lebih besar. Pertemuan guru-wali murid adalah suatu cara yang penting yang dapat kita jalin demi kerja sama ini 
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar