SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG di link SMP N I Mijen Demak untuk berbagi informasi tentang Kegiatan Akademik, Ekstrakurikuler, Alumni dan aktifitas lainnya di SMPN I Mijen, Demak, Jawa Tengah, Indonesia

Jumat, 23 November 2012

MANFAAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK )

Siswa SMP N 1 MIJEN
        Pernahkah diantara kita merasa sulit untuk mencari artikel pendidikan, buku-buku, atau bahan-bahan lain yang berkaitan dengan dunia pendidikan? Jika hal itu terjadi tentu bukanlah hal yang mengherankan sebab, sejauh ini Indonesia hanya menyumbang 0,012 persen dari total publikasi ilmiah dunia. Apabila harus dibandingkan dengan negara tetangga, kita masih kalah oleh Thailand (0,086 persen), Malaysia (0,064 persen), Singapura (0,179 persen), dan Filipina (0,035 persen). Penyumbang terbesar publikasi ilmiah masih dipegang Amerika Serikat (30,8 persen)[1].
       Penelitian merupakan salah satu dari bentuk kegiatan pengembangan profesi guru yang diatur dalam Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84 Tahun 1993 tentang Penetapan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kredit, serta Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaandan Kepala BAKN Nomor 0433/P/1993 Nomor 25 Tahun 1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, pada prinsipnya bertujuan untuk membina karirkepangkatan dan profesionalisme guru.
Dalam aturan tersebut, diantaranya dinyatakan bahwa untuk keperluan kenaikan pangkat/jabatan Guru Pembina/Golongan IVa ke atas, diwajibkan adanya angka kredit yang diperoleh dari kegiatan pengembangan profesi. Melalui sistem, angka kredit tersebut, diharapkan dapat diberikan penghargaan secara lebih adil dan lebih profesional terhadap pangkat guru yang merupakan pengakuan profesi dan kemudian akan meningkatkan kesejahteraannya. Beberapa bidang kegiatan pengembangan profesi guru terdiri dari: (1) melakukan kegiatan karya tulis ilmiah/karya ilmiah di bidang pendidikan; (2) membuat alat pelajaran/peraga atau alat bimbingan (3) menciptakan karya seni (4) menemukan teknologi tepat guna di bidang pendidikan (5) mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum

       Dari kelima kegiatan diatas penyusunan KTI merupakan kegiatan pengembangan profesi yang kian diminati. Hal ini menurut Prof. Suharsimi Arikunto (2007) disebabkan karena para guru menganggap KTI memiliki relevansi langsung dengan tugas fungsionalnya dalam pembelajaran dikelas. Namun demikian hal ini tidak dilanjuti oleh para guru. Dalam Harian Kompas, Edisi Jumat, 27 Maret 2009 : “Guru-guru pegawai negeri sipil di tingkat pendidikan dasar dan menengah sulit mencapai golongan pangkat di atas IV A karena kemampuan mereka dalam membuat karya tulis masih lemah. Padahal, membuat karya tulis menjadi salah satu syarat kenaikan pangkat. Berdasarkan data Badan Kepegawaian Nasional Tahun 2005, sekitar 1,4 juta guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS). Umumnya guru-guru tersebut berada di golongan pangkat III/A sampai III/D yang jumlahnya mencapai 996.926 guru. Adapun di golongan IV ada 336.601 guru, dengan rincian golongan IV/A sebanyak 334.184 guru, golongan IV/B berjumlah 2.318 guru, golongan IV/C sebanyak 84 guru, dan golongan IV/D ada 15 guru.
       Rendahnya kegiatan penulisan karya tulis ilmiah guru juga mengandung arti bahwa pemahaman guru tentang penelitian tindakan kelas juga masih rendah. Padahal penelitian tindakan kelas memiliki manfaat bagi guru, siswa dan sekolah.
Manfaat penelitian tindakan kelas bagi sekolah;
  1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
  2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas.
  3. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
  4. Menumbuh-kembangkan budaya ilmiah di lingkungan sekolah, untuk proaktif dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan/pembelajaran secara berkelanjutan.
  5. Memberikan nilai tambah (value added) yang positif bagi sekolah
  6. Menjadi alat evaluator dari program dan kebijakan pengelolaan sekolah yang sudah berjalan
Manfaat penelitian tindakan kelas bagi guru
  1. Meningkatkan kemampuan                pendidik dalam upaya    menjabarkan kurikulum atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan kelas. Hal ini turut memperkuat relevansi pembelajaran bagi kebutuhan peserta didik.
  2. Mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang, nyaman, menyenangkan, serta melibatkan siswa karena strategi, metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh.
  3. Memberikan nilai tambah (value added) bagi guru dalam menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis artikel ilmiah di kalangan pendidik. Hal ini ikut mendukung professionalisme dan karir pendidik
  4. Menghasilkan laporan-laporan penelitian tindakan kelas yang dapat dijadikan bahan panduan bagi para pendidik (guru) untuk meningkatkan kulitas pembelajaran yang penting dalam proses sertifikasi guru dan atau bagi guru negeri sebagai prasyarat kenaikan pangkat dari IVa ke IVb. Selain itu hasil-hasil penelitian tindakan kelas yang dilaporkan dapat dijadikan sebagai bahan artikel ilmiah atau makalah untuk berbagai kepentingan antara lain disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat di jurnal ilmiah
  5. Peningkatan atau perbaikan mutu proses pembelajaran di kelas sekaligus ketercapaian ketuntasan belajar siswa
  6. Mewujudkan  kerja  sama,  kaloborasi,  dan  atau  sinergi  antarpendidik dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama
  7. Memecahkan  masalah  dalam  pembelajaran  dan  meningkatkan  mutu pembelajaran
  8. Peningkatan atau perbaikan kualitas keterampilan guru dalam penggunaan media, alat bantu belajar, dan sumber belajar lainnya.
  9. Peningkatan atau perbaikan kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa.
  10. Pembiasaan guru dalam memecahkan masalah dan pembelajaran berbasis hasil temuan penelitian secara empiris
Manfaat penelitian tindakan kelas bagi siswa
  1. Peningkatan atau perbaikan kinerja siswa di sekolah.
  2. Peningkatan atau perbaikan masalah-masalah pendidikan anak di sekolah.
  3. Peningkatan dan perbaikan kualitas dalam penerapan kurikulum dan pengembangan kompetensi siswa di sekolah.
  4. Memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, kesenangan dalam diri siswa untuk mengikuti proses pembelajaran di kelas. Di samping itu, hasil belajar siswa pun dapat meningkat.
  5. Memberikan bekal kecakapan berfikir ilmiah melalui keterlibatan siswa dalam kegiatan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru
Berangkat dari ini semua maka sebagai guru, perlu melakukan perubahan dan berkomitmen pada diri sendiri dan lingkungannya untuk mulai aktif dalam melaksanakan kegiatan penelitian. Sebab pada hakekatnya kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang dinamis dan berkelanjutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar