Siswa SMP N 1 MIJEN |
Penelitian merupakan salah satu dari
bentuk kegiatan pengembangan profesi guru yang diatur dalam Keputusan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84 Tahun 1993 tentang
Penetapan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kredit, serta Keputusan
Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaandan Kepala BAKN Nomor
0433/P/1993 Nomor 25 Tahun 1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, pada prinsipnya bertujuan untuk
membina karirkepangkatan dan profesionalisme guru.
Dalam aturan tersebut, diantaranya dinyatakan bahwa untuk keperluan kenaikan pangkat/jabatan Guru Pembina/Golongan IVa ke atas, diwajibkan adanya angka kredit yang diperoleh dari kegiatan pengembangan profesi. Melalui sistem, angka kredit tersebut, diharapkan dapat diberikan penghargaan secara lebih adil dan lebih profesional terhadap pangkat guru yang merupakan pengakuan profesi dan kemudian akan meningkatkan kesejahteraannya. Beberapa bidang kegiatan pengembangan profesi guru terdiri dari: (1) melakukan kegiatan karya tulis ilmiah/karya ilmiah di bidang pendidikan; (2) membuat alat pelajaran/peraga atau alat bimbingan (3) menciptakan karya seni (4) menemukan teknologi tepat guna di bidang pendidikan (5) mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum
Dalam aturan tersebut, diantaranya dinyatakan bahwa untuk keperluan kenaikan pangkat/jabatan Guru Pembina/Golongan IVa ke atas, diwajibkan adanya angka kredit yang diperoleh dari kegiatan pengembangan profesi. Melalui sistem, angka kredit tersebut, diharapkan dapat diberikan penghargaan secara lebih adil dan lebih profesional terhadap pangkat guru yang merupakan pengakuan profesi dan kemudian akan meningkatkan kesejahteraannya. Beberapa bidang kegiatan pengembangan profesi guru terdiri dari: (1) melakukan kegiatan karya tulis ilmiah/karya ilmiah di bidang pendidikan; (2) membuat alat pelajaran/peraga atau alat bimbingan (3) menciptakan karya seni (4) menemukan teknologi tepat guna di bidang pendidikan (5) mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum
Dari kelima kegiatan diatas
penyusunan KTI merupakan kegiatan pengembangan profesi yang kian
diminati. Hal ini menurut Prof. Suharsimi Arikunto (2007) disebabkan
karena para guru menganggap KTI memiliki relevansi langsung dengan tugas
fungsionalnya dalam pembelajaran dikelas. Namun demikian hal ini tidak
dilanjuti oleh para guru. Dalam Harian Kompas, Edisi Jumat, 27 Maret
2009 : “Guru-guru pegawai negeri sipil di tingkat pendidikan dasar dan
menengah sulit mencapai golongan pangkat di atas IV A karena kemampuan
mereka dalam membuat karya tulis masih lemah. Padahal, membuat karya
tulis menjadi salah satu syarat kenaikan pangkat. Berdasarkan data Badan
Kepegawaian Nasional Tahun 2005, sekitar 1,4 juta guru berstatus
pegawai negeri sipil (PNS). Umumnya guru-guru tersebut berada di
golongan pangkat III/A sampai III/D yang jumlahnya mencapai 996.926
guru. Adapun di golongan IV ada 336.601 guru, dengan rincian golongan
IV/A sebanyak 334.184 guru, golongan IV/B berjumlah 2.318 guru, golongan
IV/C sebanyak 84 guru, dan golongan IV/D ada 15 guru.
Rendahnya kegiatan penulisan karya
tulis ilmiah guru juga mengandung arti bahwa pemahaman guru tentang
penelitian tindakan kelas juga masih rendah. Padahal penelitian tindakan
kelas memiliki manfaat bagi guru, siswa dan sekolah.
Manfaat penelitian tindakan kelas bagi sekolah;
- Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
- Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas.
- Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
- Menumbuh-kembangkan budaya ilmiah di lingkungan sekolah, untuk proaktif dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan/pembelajaran secara berkelanjutan.
- Memberikan nilai tambah (value added) yang positif bagi sekolah
- Menjadi alat evaluator dari program dan kebijakan pengelolaan sekolah yang sudah berjalan
Manfaat penelitian tindakan kelas bagi guru
- Meningkatkan kemampuan pendidik dalam upaya menjabarkan kurikulum atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan kelas. Hal ini turut memperkuat relevansi pembelajaran bagi kebutuhan peserta didik.
- Mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang, nyaman, menyenangkan, serta melibatkan siswa karena strategi, metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh.
- Memberikan nilai tambah (value added) bagi guru dalam menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis artikel ilmiah di kalangan pendidik. Hal ini ikut mendukung professionalisme dan karir pendidik
- Menghasilkan laporan-laporan penelitian tindakan kelas yang dapat dijadikan bahan panduan bagi para pendidik (guru) untuk meningkatkan kulitas pembelajaran yang penting dalam proses sertifikasi guru dan atau bagi guru negeri sebagai prasyarat kenaikan pangkat dari IVa ke IVb. Selain itu hasil-hasil penelitian tindakan kelas yang dilaporkan dapat dijadikan sebagai bahan artikel ilmiah atau makalah untuk berbagai kepentingan antara lain disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat di jurnal ilmiah
- Peningkatan atau perbaikan mutu proses pembelajaran di kelas sekaligus ketercapaian ketuntasan belajar siswa
- Mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antarpendidik dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama
- Memecahkan masalah dalam pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran
- Peningkatan atau perbaikan kualitas keterampilan guru dalam penggunaan media, alat bantu belajar, dan sumber belajar lainnya.
- Peningkatan atau perbaikan kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa.
- Pembiasaan guru dalam memecahkan masalah dan pembelajaran berbasis hasil temuan penelitian secara empiris
Manfaat penelitian tindakan kelas bagi siswa
- Peningkatan atau perbaikan kinerja siswa di sekolah.
- Peningkatan atau perbaikan masalah-masalah pendidikan anak di sekolah.
- Peningkatan dan perbaikan kualitas dalam penerapan kurikulum dan pengembangan kompetensi siswa di sekolah.
- Memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, kesenangan dalam diri siswa untuk mengikuti proses pembelajaran di kelas. Di samping itu, hasil belajar siswa pun dapat meningkat.
- Memberikan bekal kecakapan berfikir ilmiah melalui keterlibatan siswa dalam kegiatan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru
Berangkat dari ini semua maka sebagai
guru, perlu melakukan perubahan dan berkomitmen pada diri sendiri dan
lingkungannya untuk mulai aktif dalam melaksanakan kegiatan penelitian.
Sebab pada hakekatnya kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang
dinamis dan berkelanjutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar